Menelusuri Sumbu Imajiner Jogja: Pesan Bijak untuk Anak-anak

Di jogja ada harta yang sangat berharga yaitu Sumbu Imajiner Jogja, walaupun harta ini sering dianggap tidak berharga dan di tertawakan oleh netizen di medsos.

Sebagai seorang bapak yang di amanahi anak, ini menjadi sesuatu yang mahal tak terkira, jika masih di beri hidup, ada kesempatan, ada rejeki, saya ingin mengajak anak anak berwisata di titik-titik sumbu imajiner jogja.

1. Di laut Selatan.
Ketika di pinggir laut, saya ingin bilang; ” Nak jika kamu melihat laut, kamu ingat air, jika ingat air kamu harus tahu bahwa asalmu dulu berasal dari air sperma bapak dan ovum ibumu, jika ingat hal itu agar kamu ingat bapak ibumu, kamu terlahir bayi suci…. , begitu juga setiap bayi yang lahir dari latar belakang apa dan bagaimana pun.
Termasuk bapak ibumu yang mungkin tidak sesempurna orang tua lainnya..
Dan bapak ibumu bersyukur kepada Allah atas hadirmu…
Terima kasih ya nak… ”

2. Panggung Krapyak
Di sini saya juga ingin bilang;” Nak, di tempat ini dulu biasanya keluarga kerajaan bermain main, berburu dan lainnya.
Tempat ini sebagai simbol masa kanak-kanak setelah masa bayi, masa di mana kamu sudah mulai paham mana baik dan buruk,… , masa tamyiz mu…
Lihat itu nak, di sebelah sana ada Pondok Pesantren Al munawwir, maknanya bahwa masa kanak-kanak yang sukanya main main terus, dan kamu sudah tamyiz maka bapak ibumu semakin serius mengajari kamu sebisa nya, di sekolah kan, di carikan guru ngaji, dipondokkan…… Biar tidak terlena dengan hiburan terus menerus…

3. Plengkung Gading/ Nirbaya.
” Nak lihat itu, ada Plengkung nirbaya, artinya Plengkung agar selamat dari berbagai macam hal hal yang buruk…
Semakin ke utara, maknanya umur mu semakin mendekati dewasa, kamu memasuki akil baligh, akal dan hatimu sudah mulai dewasa, lihat di atas Plengkung ada lima ornamen , itu pesan agar kamu paham ilmu 5 rukun islam…dan kamu jalani agar hidupmu selamat.  Jiwa dan ragamu seimbang, Yuk nak kita masuk.. Ke utara.. ”

4. Alun alun kidul
“Nak, alun alun persegi ini ibarat jiwamu, semakin umurmu beranjak maka pikiran dan hatimu semakin banyak menemukan berbagai macam hal,
hal baik dan buruk akan semakin kompleks, beragam, warna warni.. Di banding ketika kamu masih anak anak.., tau nggak nak.., alun alun itu konon berasal dari kata allaun… Artinya warna…
Allaun allaun, warna warna, beragam, macam macam.. Penuh dinamika.
Maka ingat nak, di tengah ini ada 2 pohon beringin…, pesan untuk dirimu, kamu harus selalu menjaga hatimu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tunduklah pada Allah, dan hatimu bersaksi bahwa nabi Muhammad SAW utusan Allah, enjoy dan setujui aturan Allah yang di bawa oleh Rosulullah…
Maka, di berbagai dinamika hidup yang warna warni, Insya Allah dirimu tetap kuat menjalani, kamu kan merasakan rindang, sejuk, lahan hatimu akan lunak lembut, seperti tanah di bawah pohon beringin ini yang subur dan mengikat air..

5. Keraton
” Nak, semakin kamu menjalani hidup dengan cara yang benar, kamu akan semakin mengenal dirimu sendiri, dalam dirimu ibarat Keraton, hatimu adalah Sultan dalam dirimu.
Hatimu ; Sultan Hamengku buwana sayyidin panata gama Khalifatullah
Nak, konon kata Sultan berasal dari bahasa Arab, artinya; yang menguasai.
Kata Hamengku buwana konon berasal dari bahasa Sanskerta, makna mudahnya; hatimu bertanggung jawab terhadap semua elemen jagat Alitmu, bertanggung jawab atas jiwa ragamu sendiri..
Sayyidin panata gama; hatimu adalah tuan yang punya tugas menata kekacauan yang ada dalam dirimu..
Khalifatullah; dirimu di tugaskan mengelola dirimu agar jiwa ragamu seimbang, dan mengembangkan keseimbangan itu hingga di luar dirimu… Keluarga mu, tetangga, teman hingga semua makhluk..
Tugas mu, memayu hayuning bawana, mempercantik alam semesta ini yang sudah cantik…
Tanpa kita, alam ini selalu cantik nak…
Maka dengan adanya kita…, kita jangan jadi perusak…,
Hatimu sebagai “Sultan” Keraton jiwamu agar punya sifat ; tahu diri, rendah hati, dan sifat luhur lainnya, membumi, mengikuti jejak nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW.
Bukan meniru iblis, yang sombong, melangit dan merusak…,suka julid ,iri…. Dengki dendam…

Paham  kan nak?

6. Alun alun utara.
” Nak, semakin beranjak umur, tantangan hidup semakin ngeri nak, semakin luas, semakin kemruwek dinamikanya…, godaan harta ( fakta bank, pasar, malioboro), tahta ( fakta istana presiden dan kantor pejabat) wanita ( lawan jenis, fakta geliat pasar kembang dll).. Bersliweran mengganggu perjalanan hidup..
Tetap fokus ya nak, pegang makna dua pohon beringin,… Sampah daun pohon beringin yang berjatuhan di tanah dan terproses komposisasi membuat tanah kian subur penuh nutrisi… Menjadi pupuk bagi tanaman itu sendiri.. Semakin subur dan rindang, bermanfaat bagi sekitar..

Fokus lihat dirimu nak, jika kamu rajin mengolah kesalahan hidupmu dengan minta ampun kepada Allah, dengan caranya Rosulullah, Allah akan menganugerahi lahan hatimu semakin lembut dan subur, dan mudah mendoakan kebaikan pada orang lain.., walau orang lain itu suka menyakiti hatimu, tapi kamu suka memaafkan.., dan itu nikmat, dirimu Semakin terpupuk, menjadi manusia yang berakar kuat, daun rindang, mengayomi, bermanfaat bagi orang lain… ”

7. Tugu jogja.
” Nak, dari semua perjalanan hidupmu dari kecil hingga besar dengan terus belajar, agar kamu punya prinsip kuat yang kamu pahami.. , keyakinan kuat kepada Sang Pencipta.
Karena ada potensi kamu tertabrak godaan hidup dari segala penjuru, selatan, barat, utara, timur,.. ,
Maka perkuat dirimu sendiri, perkuat iman, islam, ihsanmu kepada Allah, fokus perbaiki diri terus menerus… Lihat keburukan diri dan taubati, lihat kebaikan orang lain… , maafkan orang lain.. , tutup keburukan orang lain..
Godaan akan berputar putar saja tidak siap menabrakmu yang begitu kuat..

8. Gunung merapi
” Nak kita semua hanya menunggu jatah pulang, menunggu ruh ini keluar dari jasad, seperti gunung yang memuntah kan lahar…
Kita nggak tahu, lahar nya akan merusak atau justru menjadi manfaat.
Harapannya semoga kita pulang dengan keadaan yang baik. , husnul khatimah.
dari semua pelajaran hidup, seyogyanya kita harus mengerucut kan diri nak, seperti tumpeng, kendalikan keinginan, letakkan semua di bawah, pasrahkan semua pada Allah,
Bapak ibumu tak selamanya menemanimu,..
Dengan semua ini kamu paham harus hidup mandiri nyaman berTuhan yang hakiki..

Bukan berTuhan pada uang, jabatan, kepentingan, kemunafikan…
Bismilah ya nak..
Fokus olah sampah dirimu, maka Allah memberi cahaya di hatimu,  kami yang nanti di alam Barzah akan merasakan nikmat bias cahaya hatimu…… Terima kasih ya nak
Maafkan kami yang tak sempurna.
Doakan dosa kami di ampuni ya nak.

Insya Allah.
————————————————-
# narasi ini saya sadur dari cerita beberapa sesepuh menyampaikan makna.
#yogyakarta

Sumber : https://www.facebook.com/share/p/1U9q3TmQM4/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat WA
Butuh Bantuan?
Assalamu'alaikum
Selamat datang di website Ranting NU Pelem Kertosono.
Ada yang bisa kami bantu?